Masih dalam laporan yang sama, perusahaan yang mengidentifikasi aktivitas Bitcoin terlarang tersebut mengetahui aksi pencairan dana lewat bot Twitter buatan reporter Quartz, Keitch Collins.
Bot Twitter itu mencatat, dalam tujuh pembayaran yang dilakukan selama 15 menit, Bitcoin yang ada di dalam rekening tersebut langsung ditarik. Belum ada informasi ke mana dana itu dikirim, atau akan digunakan untuk apa.
Sebagai informasi, dunia dikejutkan dengan serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 dan menyebabkan berbagai lini bisnis di lebih dari 150 negara merugi.
Dalam aksinya, peretas mengenkripsi data korban dan menuntut sejumlah bayaran dalam bentuk mata uang digital atau Bitcoin untuk mendapatkan kunci enkripsi data.
Beruntung, seorang peneliti asal Inggris secara tidak sengaja menemukan cara untuk menghentikan serangan tersebut.
references by liputan6